[City Hunter Episode 2]
"Itulah cerita sebenarnya dari ayahmu, yang melindungiku dari tembakan peluru"jelas Jin Pyo. Biarkan aku yang membalas dendam. Aku ingin mengubah diriku.
Yoon Sung melatih dirinya agar tangkas dalam bertarung, dengan guru privat yang mengajari dia keahlian. Sedang peluru yang membunuh ayahnya kini melingkar di leher Yoon Sung sebagai kalung untuk mengingatkan dia misi sebenarnya.
Sedang Shik Joong menjadi pengatur bisnis Jin Pyo yang terlarang, yang menghasilkan banyak uang. Inilah yang menjadi modal Jin Pyo hidup bersama Yoon Sung hidup di Amerika.
Mulai sekarang kau menggunakan identitas baru, ucap Jin Pyo dengan memberikan kartu identitas baru dan passport.
Jika identitasmu terbuka, maka orang yang dekat denganmu akan dalam bahaya. Yoon Sung menatap Jin Pyo.
=7 tahun kemudian, Seoul, Korea Selatan=
Yoon Sung pergi berlalu sedang Kim Na Na dihubungi oleh pihak rumah sakit.
“Aku akan membayar biaya rumah sakit dalam sebulan, aku mohon selamatkan ayahku, aku tidak bisa membiarkan seperti ini” pinta Kim Na Na.
“Sudah 10 tahun ayahmu dalam keadaan koma, menyerahlah”ujar si dokter.
“Karena aku ayah seperti ini, aku tidak bisa menyerah, aku mohon selamatkan dia”ucap Kim Na Na menahan tanggis sambil memohon.
Yoo Sung melihat Kim Na Na dengan pandangan tak percaya.
"Apa kau supir pengganti?"tanya Yoon Sung.
"Ah ya"jawab Kim Na Na dan sedikit tidak nyaman saat Yoon Sung menatap dirinya yang berpakaian seksi.
"Nona Kim Mi Hee, bisa kita berbicara sebentar?"
"Yoon Sung heran siapa dia?"
Young Joo Pun ingin memperkenalkan dirinya namun sialnya dia lupa membawa kartu identitasnya sebagai seorang jaksa. Mereka tentu saja tidak percaya dengan cara berpakaian! Young Joo memaksa Mi Hee, Yoon Sung pun hendak menghampiri Young Joo, namun tak disangka Kim Na Na bergerak terlebih dahulu dan bruuk,… dibantingnya hingga jatuh ke tanah. Yoon Sung terkejut.
Young Joo kesakitan dan kesal karena tidak bisa menahan Mi Hee. Sepertinya Kim Mi Hee berkaitan dengan kasus yang ditangani oleh Young Joo.
"Bagaimana bisa tidak memperdulikan di mobil atau hotel, masa bodoh dimanapun?"gumam Kim Na Na kesal.
Rupanya dengan sengaja Yoon Sung beraksi dan seakan ingin membuat Kim Na Na semakin kesal (atau cemburu?) yang jelas Kim Naa sudah semakin jengah dan memberhentikan mobilnya.
"Apa? Apa ada masalah?" Yoon Sung kebingungan.
"Tolong, tahanlah selama 2 menit! Kita akan sampai dihotel dalam 2 menit"Kim Na Na menyemprot mereka. Mi Hee tidak terima. Akhirnya Kim Na Na keluar mobil. Aku tidak bisa mengantar kalian lagi, aku berhenti! Tanpa sadar telepon genggam Kim Na Na terjatuh dimobil Yoon Sung.
"Kita sebenarnya sudah sepakat 20.000 won untuk mengantar kalian, cukup berikan aku 10.000 won saja"ucap Kim Na Na.
Yoon Sung seakan tidak mempercayainya dan tertawa sinis. "Aku tidak akan berikan!"
Kim Na Na semakin tak sabar dan merebut langsung dompet Yoon Sung dan whoaah terpana akan isi dompet Yoon Sung. Dan hanya mengambil 10.000 won saja. Kim Na Na pergi yang sebelumnya sempat menendang mobil Yoon Sung.
Di halte, Kim Na Na menunggu bus namun panik saat disadari telepon genggamnya telah hilang.aaahh.
“Polisi sudah mengurusnya, mereka (sponsor) memberikan aku banyak suap. Orang dalam demikian juga. Para staff juga telah disuap”ujar Mi Hee yang setengah mabuk.
“Apa kau lihat dia menerima uang?”tanya Yoon Sung. Namun sebelum Mi Hee menjawab telepon hotel bordering, Kim Na Na berada di lobbi.
Petugas Hotel menyampaikan bahwa ada seorang gadis meminta yoon Sung untuk menemuinya di tempat parkir karena telepon genggamnya telah tertinggal di mobil Yoon Sung. Ah, aku tidak mengenal gadis itu, Yoon Sung jelas kesal.
Kim Na Na merebut telepon dari petugas hotel.
"Telepon genggam ku tertinggal di mobilmu, aku minta kau mengambilnya sebelum kau mulai apa yang kau lakukan"pinta Mi Hee. Yoon Sung menutup telepon dengan kasar.
“Aku rasa kau melihatnya menerima uang secara langsung bukan?”. Yoon Sung mencoba mengorek informasi lagi.
“Aku tidak melihatnya langsung, aku hanya mendengarnya saja”gumam Mi Hee lalu ambruk karena terlalu mabuknya.
“Berapa banyak?”
“Tentu saja milyaran”
“Berapa milyar?”
“Semuanya ditulis secara manual, yang pasti banyak yang menjaganya”
Yoon Sung turun namun tak didapatinya Kim Na Na. Yoon Sung melihat telepon genggang Kim Na Na tertinggal.
"Aku akan mendapatkan uang untuk membayar biaya operasinya"bujuk Kim Na Na. Lagi-lagi dokter menyuruh Kim Na Na untuk menyerah.
"Apa hanya karena uang kau menyuruh aku untuk menyerah?Aku bilang aku akan membayarnya, kumohon operasilah, selamatkan ayahku"tanggis Kim Na Na pecah.
Kim Na Na : "Kenapa kau menolong ku?"
Yoon Sung : "Aku tidak menolongmu, aku tidak ingin dipersalahkan karena aku seseorang mati".
Kim Na Na : "Terimakasih, aku akan mengembalikannya. Mana no. rekeningmu?"
Yoon Sung : "Tidak usah, uang segitu hanya seperti menguyah permen karet. Anggap saja aku menyumbang".
Kim Na Na : "Walau aku miskin, aku berterima kasih".
Yoon Sung pergi. Sedang Kim Na Na menunggu sepanjang malam di rumah sakit.
Lantas Kim Na Na pun pergi ke Blue House dengan langkah bahagia sekaligus bangga. Para pengawal Presiden di sambut oleh kepala Keamanan Blue House dan diarahkan untuk pertama kalinya.
"Selamat datang di Cheong Wa Dae (Blue House), namun jangan dikira kalian masuk disini bisa bersantai harus membawa ratusan semangat bertarung sebaik mungkin"ucap Kepala Keamanan Blue House.
Lalu Yoon Sung memasuki ruangan di mana mereka para pengawal berada.
"Bagaimana bisa hari pertama bekerja seorang staff pengawal datang terlambat?"lugas Kepala Kemanan. Yoon Sung kebingungan, sedang Kim Na Na alangkah terkejutnya.
"Kau menjadi pengawal blue House? Wah pantas saja kau sangat kuat".
Saat Kepala pengawal bertanya apa mereka saling mengenal, Kim Na Na menjawab tidak namun Yoon Sung menjawab iya, secara bersamaan.
Semuanya heran. Yoon Sung tersenyum.
Na Na kecewa karena tidak mengawal presiden.
"Menjaga putri presiden sama pentingnya seperti menjaga beliau"ucap kepala pengawal. Pertama, hanya bisa melihat, mendengar tanpa berkata sepatah kata apapun. Na Na dan partnernya mengikuti ucapan Kepala penjaga.
Kedua, aku adalah target peluru! Na Na terhenyak lalu terpaksa mengikuti.
Pada kenyataannya, staff kemanan termasuk Yoon Sung benar-benar tidak berdaya saat di banting ke lantai oleh staff pengawal!
Barikan aku nomor rekeningmu, pinta Na Na setelah membanting Yoon Sung. Yoon Sung tetap menolak. Na Na membantingnya lagi lalu memiting Yoon Sung. Kali ini Yoon Sung kesakitan (apa pura-pura?).
Sungguh sangat keras kepala, ucap Yoon Sung sambil menatap lekat Na Na. lalu Na Na memiting kaki Yoon Sung.
Baiklah, aku akan memberikannya, Yoon Sung kesakitan. Kepala Keamanan melongo stafnya dibuat tak berdaya.
"Apa ini?"tanya Na Na.
"Bukankah kau ingin mengembalikan uangmu kepadaku?", Yoon Sung menawarkan kontrak sebagai supir bagi Yoon Sung, tentunya saat pekerjaan sebagai pengawal selesai.
Aku tidak familiar dengan kota Seoul, jadi sekalian membantuku menjalani tugas, jelas Yoon Sung yang menghitung Na Na harus menjadi supirya selama 200 kali untuk mambayar biaya pengobatan ayahnya yang sudah dibayar Yoon Sung.
Na Na tercengang saat mendengar 200 kali, namun disetujui juga oleh Na Na.
"Aku takut kalau itu tidak akan mudah"ujar Yoon Sung. Walaupun demikian,aku tidak akan menyerah, Na Na memastikannya lalu menadatangani kontrak tersebut.
Tentunya Yoon Sung tidak mengetahui salah satu 5 orang adalah Eun Chang, karena saat ini Jin Pyo menyuruh Yoon Sung untuk mencari Lee Kyung Hwan.
Sementara itu kepala pengawal memperkenalkan Na Na dan partnernya sebagai pengawal Da Ye yang baru.
Aku sudah bilang, aku tidak butuh pengawal! Tolak Da Ye. Ibu Da Ye menyuruhnya diam. Da Ye cemberut. Mendadak masuk seorang staff kepresidenan dan memberitahu kepada Presiden bahwa tuan Lee Kyung Wan datang ingin bertemu dengan Presiden.
Yoon Sung langsung bereaksi demi mendengar nama Lee Kyung Hwan disebut-sebut. Presiden undur diri yang sebelumnya menjabat tangan Na Na.
"Jadi kau belajar di Amerika? Bahasa Inggrismu pasti bagus bukan? Bahasaku benar-benar sangat buruk, maukah kau mengajariku?"goda Da Ye.
Yoon Sung langsung mengubah topik pembicaraan dan bertanya kepada Kepala Keamanan tentang pekerjaannya. Da Ye kembali kesal. Yoon Sung berlalu dari hadapan Da Ye.
Sepeninggal Yoon Sung, kini hanya ada Da Ye dan kedua pengawalnya, Kim Na Na dan partnernya. Da Ye memperingatkan Na Na bahwa dia tidak butuh pengawal dan bertingkah sangat arogan!
"Aku bahkan telah menyelidiki kekasih Lee Kyung Hwan, yang diduga juga menerima sejumlah uang"jelas Yoon Sung.
Jin Pyo merasa jengah dan menyuruh Yoon Sung untuk membunuhnya. Yoon Sung terhenyak akan perkataan Jin Pyo dan terdiam.
Jin Pyo : Kenapa kau tidak merespon?
Yoon Sung : Satu hal yang tidak aku mengerti, kau bilang aku harus menyingkirkan 5 orang. Namun kenapa kau hanya memberi tahu aku Lee Kyung Hwan saja?
Jin Pyo : Diantara mereka berlima Lee Kyung Hwanlah yang aku pahami. Namun dengan menyingkirkan Lee Kyung Hwan maka yang lain akan muncul.
Yoon Sung : lantas kenapa kau mengirim aku ke Blue House?
Jin Pyo : Kau akan tahu nanti.
Jelas, siapa target Jin Pyo yang paling akhir. Sang Presiden! Arrgh, membuat aku teringat akan drama saeguk yang ceritanya hampir mirip. Sigh.
Dan Young Joo pun meminta staff yang lain untuk menyiapakan surat penahanan. Staff lain begitu semangat.
"Siapa yang memberi ijin surat penahanan? Lee Kyung Hwan sekarang sangat kuat"teriak atasan Young Joo emosi dan diapun meminta Young Joo untuk memberikan bukti yang lebih kuat. Young Joo tidak terima karena dia merasa para koruptorlah yang memakan uang sehingga banyak orang yang menjadi gelandangan dan mengemis.
"Aku harus mencari bukti untuk memberikan keadilan bagi siapapun"jelas Young Soung.
Yoon Sung pun teringat bahwa Young Joo merupakan pria yang ditemui di klub malam! Pria yang memaksa untuk berbicara dengan Soo Hee. Tentunya ingin mengorek informasi.
Yoon Sung tertawa sinis. Tentu saja, karena dengan mudahnya Yoon Sung mampu mengorek semua informasi dari Soo Hee dengan keahliannya! LoL.
Sebelum menyusup, Yoon Sung memasang bom kecil di pusat saluran listrik. Lalu Yoon Sung pun menyusup ke dalam rumah dan mendengarkan pembicaraan Young Joo dan Lee Kyung Hwan.
Selama pembicaraan sengit antara Young Joo dan Lee Kyung Hwan, Yoon Sung menyelipkan semacam kartu di telepon genggam milik Lee Kyung Hwan.
Yoon Sung buru-buru pergi yang sebelumnya meledakan alat yang menyebabkan putusnya aliran listrik. Yoon Sung kabur dengan sukses.
"Ayah, aku juga ingin menjadi pengawal Presiden seperti dirimu, pasti nanti akan terwujud bukan?" Na Na kian optimis akan jalan yang ditempuhnya.
Sedang Yoon Sung kembali ke rumahnya. Sungguh seperti rumah layaknya agen James Bond! Yoon Sung pun membuka buku catatan milik Lee Kyung Hwaan yang sepertinya berisi alur uang suap yang mengalir untuk siapa saja dan dari mana saja. Salah satunya, dari Lembaga Kesehateraan, SunShine Welfare. Mudah sekali Yoon Sung mencuri barang bukti. Seandainya semua jaksa mampu bertindak seperti Yoon Sung, koruptor akan cepat dibasmi? Haha
Usai pelajaran, seorang pelajar pria mendekatinya, Na Na reflek menahan dengan memitingnya. "Apa! Kau pikir siapa dirimu?"bentak Na Na. Rupanya dia hanya ingin memberikan buku catatan. Da Ye tentu saja benar-benar kesal.
"Kenapa kau ini? Ayahku yang Presiden, bukan aku!"teriak Da Ye emosi.
"Aku akan pergi ke klub malam, dan kalian tidak bisa berpakaian seperti ini"jelas Da Ye yang kegirangan karena akan pergi ke klub malam. –Apa tidak tercoreng nama seorang Presiden ketika anaknya suka dugem? Ckckckc-
"Wah, Da Ye memang popular, bagaimana bisa dia mendandaniku seperti ini"guman Na Na mematut diri di kaca.
"Ya! Kenapa baru datang? Aku sudah menunggumu dari tadi!"ucap Yoon Sung tiba-tiba. Na Na jelas binggung, apalagi wanita yang bersama Yoon Sung yang tidak terima dirinya diputuskan.
Kau benar-benar bre****k! lalu wanita itu menampar Yoon Sung. "Kau sudah tahu, aku tidak menyukaimu lagi"ucap Yoon Sung. Wanita itu pergi dengan kemarahan yang meluap.
Ini untuk agen ciumannya, goodbye, Yoon Sung pergi meninggalkan Na Na. namun Na Na yang tidak terima lalu membanting Yoon Sung kelantai.
Na Na dihubungi oleh partnernya dan namanya Shin Eun Ah. Apa?! Dia hilang? Dia tidak pernah bersamaku, baik aku mengerti, aku akan mencarinya. Na Na panik saat mengetahui putri Presiden melarikan diri. Na Na langsung pergi meninggalkan Yoon Sung yang tersenyum melihat aksi Na Na.
Na Na dan Eun Ah tentu saja panik. Dan mencari sekeliling. Na Na berlari keluar gedung dan tiba-tiba Young Joo menabrak dirinya. Na Na langsung menganali Young Joo yang pernah dibantingnya saat pertama kali bertemu.
"Benarkah? Akhir-akhir ini banyak penipu"balas Na Na yang serta merta tidak percaya.
Young Joo giliran bertanya apa pekerjaan Na Na melihat pakaian Na Na yang seksi, namun Na Na tidak bisa mengungkapkan.
"Aku dalam tugas resmi Negara, jadi aku tidak bisa mengatakannya"jelas Na Na lalu lanjut mencari Da Ye.
"Apa kau polisi?" Young Joo mengejar Na Na. Na Na tidak mengindahkan Young Joo dan memanggil nama Da Ye.
Na Na : Bagaimana, kau berniat untuk pergi?
Da Ye : Pergi? Aku hanya merasa sakit kepala makanya aku keluar, ayo kembali ke dalam.
Da Ye pun kembali ke dalam dan di temani oleh teman Na Na.
"Ah,terimakasih, jika bukan karena kau aku akan sedikit dalam masalah"ucap Na Na kepada Young Joo. Na Na tersenyum manis kepada Young Joo.
"Kalian sudah aku beritahu sebelumnya bagaimana karakter dia yang beda!" Kepala Pengawal menegur keras Na Na dan Eun Ah karena dianggap lalai sehingga Putri Presiden dapat lolos dari pengawalan mereka. Na Na dan Eun Ah awalnya bersikeras bahwa Da Ye lah yang membuat ulah.
Mendadak terdengar bunyi nada pesan pada telepon Na Na.
Yoon Sung pun mengeluh kepada Na Na yang memberinya kopi dingin. Kau pikir berapa jarak antara gedung dan tempat ini? Na Na kesal dan menyodorkan sebuah buku catatan dan stempel. 200 kali menjadi supir pengganti bagi Yoon Sung agar dapat melunasi biaya pengobatan ayah Na Na yang di bayar Yoon Sung.
"Aku katakan kepadamu! Tidak semua bisa diselesaikan dengan uang! Masalah ciuman, kau tidak bisa begitu itu (cek) untuk meminta maaf!"teriak Na Na emosi.
Ciuman? Yoon Sung akhirnya sadar kemana arah pembicaraan Na Na.
"Itu hanya sebuah ciuman, yang seperti ucapan salam saja"ujar Yoon Sung.
Kau menggunakan diriku! Na Na kembali tidak terima. Kau membuat aku jatuh ke lantai, Yoon Sung tak mau kalah, "memang apa masalahnya?"
"Apakah itu ciuman pertamamu?"tanya Yoon Sung. Na Na mendelik dan salah tinggah. Yoon Sung semakin tidak percaya, lalu tertawa.
Na Na akhirnya menyetempel sendiri buku catatannya dan pergi.
"Apa yang kau katakan?" Na Na semakin kesal dan berdiri siap membanting Yoon Sung lagi. Namun kali ini Yoon Sung tidak ingin kalah dengan Na Na begitu mudah, dengan menyenggol kakinya Na Na dan Yoon Sung jatuh bersamaan.
Young Joo : Di mana wanita itu? Bagaimana menghubunginya?
Yoon Sung : Kenapa kau malah mencariku?
Young Joo : Menurut beberapa informasi, ini berkaitan denganmu.
Yoon Joo : Lagi pula aku dan dia tidak akan bertemu lagi.
Na Na sengaja mendengarkan pembicaraan mereka. Dan mengira Yoon Sung benar-benar tidak beruntung dengan mengencani wanita tersebut.
"Aku hanya menyelidiki wanita itu berkaitan dengan kasus Lee Kyung Hwan, apa kau tidak tahu apa-apa?"tanya Young Joo.
"Aku mau pergi ke ahli akupuntur"ucap Na Na saat ditanya mau kemana.
"Tunggulah disini, aku akan mengambil mobil dan mengantarmu"ucap Young Joo berlari. Namun mereka berdua berhenti saat Yoon Sung datang dengan mobilnya.
"Tidak mau!"tolak Na Na.
"Jika kau tidak masuk, aku yang akan terkena masalah"balas Yoon Sung. Young Joo menimpali bahwa dia yang akan mengantarnya.
Aku yang menyebabkan kaki dia terluka, Yoon Sung tetap memaksa. Na Na akhirnya masuk ke mobil Yoon Sung. Young Joo terlihat kesal. Aroma persaingan mulai terlihat.
Yoon Sung teringat dengan yayasan yang didirikan oleh Lee Kyung Hwan, Sunshine Walfare. Sebuah yayasan yang diperuntukkan untuk memberi makanan yang tidak mampu, dan dananya dari pemerintah tentunya! Aha!
"Apa kau kenal mereka?"tanya Yoon Sung.
"Ah, dia tinggal didepan apartement kami"jawab Na Na. Namun Na Na berteriak karena melihat kedua anak tersebut dipinggir jalan, sedang memakan roti, Na Na pun meminta berhenti.
Mereka hendak menyeberang dan tiba-tiba berhenti sebuah mobil mewah. Keduanya terjatuh namun tidak terluka. Lee Kyung Hwan membuka kaca mobil, namun cuek lalu menyuruh supirnya melanjutkan perjalanan. Yoon Sung menyaksikan semua.
Kedua anak tersebut berlari dan menanggis karena rotinya terlindas. Yoon Sung melihat Lee Kyung Hwan yang mengantar anaknya ke sekolah. Yoon Sung merasa marah.
Melihat Kim Na Na yang kesakitan Yoon Sung langsung turun dari mobilnya dam membopong Kim Na Na masuk ke rumahnya yang berada ditingkat paling atas. Kim Na Na berusaha menolak dan menyuruh untuk menurunkannya tapi Yoon Sung terus berjalan menaiki tangga tanpa berbicara.
Sambil makan, Yoon Sung memperhatikan barang-barang yang ada di kamar Kim Na Na dan bertanya kenapa semua barang yang ada dikamar Kim Na Na ditempel stiker merah dan Kim Na Na menjelaskan kalau ayahnya berada dirumah sakit selama 10 tahun dan karena membutuhkan biaya yang banyak dan belum berhasil melunasi hutang maka stiker itu ditempelkan dari bank karena akan disita.
Yoon Sung terdiam dan memandang Na Na yang sedang makan tapi ketika Na Na memandang Yoon Sung, Yoon Sung salah tingkah dan melanjutkan makannya juga.
Mi Jin menjawab bahwa Na Na tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. Gas dan air ternyata sudah distop dan ayah mereka meninggalkan mereka sepuluh hari yang lalu. Na Na sangat terkejut mendengarnya.
Na Na juga menyuruh untuk pergi ke panti asuhan untuk makan tetapi dengan menangis Min Ji mengatakan bahwa mereka takut teman-teman mereka akan tahu dan akan mengolok-olok dan mengatai mereka pengemis. Bahkan orang-orang menganggap memperlakukan mereka seperti pengemis dan mereka lebih memilih kelaparan daripada dikasihani dan dibilang pengemis.
Na Na dan Yoon Sun hanya bisa diam dan sedih mendengar kata-kata Min Ji. Lalu Yoon Sung menyuruh mereka untuk tidur dan mengatakan kepada Na Na bagaimana bisa Na Na membuat seorang anak kecil yang sakit menangis. Na Na hanya bisa memandang Min Ji dan menangis juga.
Na Na langsung menghadap staf yang ada disana dan melaporkan bahwa anak-anak tidak perlu membuat aplikasi dan anak-anak tidak bisa ditempatkan dalam daftar tunggu sehingga saat ini mereka sedang kelaparan. Lalu staff itu mengatakan bahwa staff yang bertanggung jawab saat ini tidak ada dan akhirnya mencari datanya di berkas.
Staff itu memanggil Shim Jye Dong dan mengatakan bahwa dari informasi yang dilihat mereka sudah mendapatkan uang untuk membeli makanan (hello itu kan yang korupsi juga) dan menanyakan mengapa Song bersaudara masih kelaparan juga. Shim Jye Dong mengatakan tidak mungkin malah menuduh anak-anak itu menghabiskan uang yang diberikan ke sesuatu tempat dan oleh karena itu mengatakan kalau mereka kelaparan.
Tetapi Na Na lalu menyangkal kata-kata Shim Jye Dong dan mengatakan kalau Song bersaudara tidak mau diperlakukan seperti pengemis karena itu Song bersaudara menolak mengambilnya. Shim Jye Dong mengatakan kalau Song bersaudara pasti bohong karena anak-anak itu pasti menghabiskan uangnya untuk menyewa komputer.
Tiba tiba Yoon Sung mengatakan kepada Shin Jye Dong jika seandainya Shim Jye Dong jadi anak-anak itu apakah akan memilih kelaparan atau bermain game. Shim Jye Dong marah dan dan mengatakan apa yang dilakukan Yoon Sung. Yoon Sung mengatakan bahwa Yoon Sung benci melihat anak-anak kelaparan. Orang-orang pun sudah membayar pajak begitu banyak tapi ternyata anak-anak masih tetap kelaparan.
Shim Jye dong terbata-bata dan mengatakan apakah Yoon Sung menuduhnya mengantongi uang tersebut. Tapi Yoon Sung mengatakan tidak tahu siapa yang bohong tapi ini semua sangatlah aneh. Shim Jye Dong marah tap Na Na lalu memotong dan meminta untuk mengoreksi kembali dan memberikan informasi. Na Na kemudian mengajak Yoon Sung pergi.
belum bisa komentar banyak, tapi yg pasti salam kenal
BalasHapus